![]() |
Sumber : Republika Online (Adhi Wicaksono) |
Sumber :
Polisi: Motor Bukan untuk Mudik Jarak Jauh
Kecelakaan Sepeda Motor Saat Mudik Capai 70 Persen
Pemudik Diimbau Tak Gunakan Sepeda Motor
The Real Blog of IforaMana
Happy New Year 2012 !!! Mungkin tulisan ini sudah cukup telat. Tetapi biarlah, lebih baik daripada tidak dituliskan sama sekali. Hehe. Dalam postingan pertama di tahun 2012 ini, Ifora Mana akan menceritakan sedikit kisah perjalanan alias “mbolang” ke Bondowoso.
Mungkin kita pernah mendengar kata “bintang berekor“, namun apakah arti sebenarnya dari kata tersebut ? Mungkin ada yang menjawab bahwa arti dari kata tersebut ialah bintang yang mempunyai ekor sangat panjang.
Hey, sobat semua. Sekarang admin mau berbagi terkait perjalanan liburan di Lumajang yang cukup seru. Perjalanan dimulai dari Jember menuju Lumajang yang berjarak tempuh sekitar 72 km.
Apa itu air? Mungkin apabila kawan blogger ditanya hal tersebut, pasti akan banyak jawaban yang diungkapkan. Mulai dari definisi sempit hingga definisi dalam arti luas.
Berawal dari sebuah desa di Sumberbaru, Jember yaitu Desa Pringgowirawan. Desa yang sangat sepi dari geliat berbagai hal. Bahkan pada malam hari pun tak tampak aktivitas berarti di desaku ini.
![]() |
Sumber : Republika Online (Adhi Wicaksono) |
Waktu itu tepat sahur hari ke-7 atau lebih tepatnya sahur pertamaku di Surabaya. Sebagai anak kosan baru, aku belum paham lokasi. Jadinya mencari makan sahur menjadi perjuangan besar di hari itu. Pukul 02.30 aku sudah bangun dari tidurku. Aku sengaja bangun lebih dinihari agar bisa leluasa mencari tempat makan dan buat jaga-jaga siapa tahu malam itu aku gak menemukan tempat makan satupun. Kemudian setelah cuci muka dan ganti baju, aku bersiap keluar kosan. Aku cukup sabar melangkah karena lampu sepanjang lorong kosanku mati dan menyebabkan lorong jadi gelap gulita. Lantas belum berapa langkah berjalan, tiba-tiba “Bruuaak” aku terpleset dan terjatuh di lantai yang ternyata dipenuhi air. Sesaat aku hanya bisa terdiam dan beristighfar. Sambil berdiri dengan badan yang masih agak kesakitan, aku pun mencari tahu sumber kecelakaan waktu itu. Dan ternyata, air keluaran mesin AC yang letaknya tepat di depan kamarku tidak menetes di timba yang disediakan dan bertumpahan di lantai. Entah siapa yang memindahkan sebelumnya. Huft, walau aku sempat geram dan marah, aku pun hanya bisa beristighfar.
Setelah itu aku sesegera mungkin berganti celana dan lebih hati-hati saat melangkah keluar. Kemudian, aku pun segera berjalan kaki mencari tempat makan yang masih buka. Perlu diketahui saja, kosanku itu terletak jauh dari jalan raya dan berada di lingkungan rumah dinas jadi pantas saja kalau aku khawatir tidak ada warung makan yang buka, apalagi saat itu masih jadwal liburan untuk mahasiswa lama. Tidak terasa sudah hampir tiga gang aku lewati tetapi masih saja aku hanya menjumpai sepinya jalan. Perasaan was-was terus terbayang di otakku. Hingga akhirnya muncul sekelebat bayangan orang di kejauhan. Aku pun agak merinding melihat hal itu. Pikiran horror terus menyeruak di benakku. Dengan berani aku pun mengamati bayangan itu. Dan ternyata itu hanya orang yang kebetulan lewat. Langsung saja aku ikuti, siapa tahu orang itu juga sedang mencari sahur. Cukup lama aku mengikuti orang itu, tetapi tetap saja tidak ada warung yang tampak. Setelah beberapa saat, akhirnya terlihatlah beberapa kerumunan orang dari kejauhan. Dan tralalala.. Itulah warung makan yang kunantikan dari tadi.. Alhamdulillah, akhirnya rasa sakitku jatuh tadi dan capeknya jalan keliling perumahan akhirnya terbayar sudah. Mungkin inilah hikmah dari Allah SWT untuk senantiasa bersabar dan terus berikhtiar dalam segala hal..
31 Des 2011 – Sampai di rumah Target (Read : Tuan Rumah). Hehe. Istirahat dulu sejenak sampai ada yang pijat refleksi di batu-batuan segala.. ckck
31 Des 2011 – Penampakan Rumah Target.. Lupa alamat lengkapnya .
31 Des 2011 – Nih, fotonya pas lagi makan... Lezat.. Hehe
![]() |
Kemudian bila kita berbicara tentang ketersediaan air di bumi, mungkin kita tidak akan heran bila hal ini menjadi sesuatu hal yang semakin riskan. Betapa tidak, beberapa fakta menyebutkan bahwa air menjadi masalah yang cukup serius dewasa ini. Seperti yang dilansir oleh Serambi Indonesia tanggal 6 November 2011, “Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengklaim krisis air bersih yang melanda dunia telah mencapai Indonesia dan menjadi permasalahan serius. Berdasarkan data WHO, setiap harinya tercatat 3.800 jiwa anak di dunia tewas karena kekurangan air” [2]. Selain itu Supreme Master TV pun menyebutkan, “Dalam 50 tahun mendatang, ada kemungkinan terjadi kekeringan yang tak dapat diubah (penggurunan permanen) di Amerika Serikat barat daya, Asia Tenggara, Amerika Selatan Timur, Australia Barat, Eropa Selatan, Afrika Selatan dan Afrika Utara (National Oceanic and Atmospheric Administration’s (NOAA), 2009)” [3]. Sehingga tidak salah bila semua orang patut melakukan antisipasi dan penanggulangan secara berkelanjutan agar masalah ini tidak berlanjut hingga parah.
Konservasi air, mungkin itulah jawaban yang paling tepat untuk mengatasi semua permasalahan tersebut. Lantas apa itu konservasi air? Seperti dikutip dari palafne.blogspot.com, konservasi berasal dari kata con (together) dan servare (keep/save) yang memiliki pengertian mengenai upaya memelihara apa yang kita punya (keep/save what you have), namun secara bijaksana (wise use) (Theodore Roosevelt (1902)) [4]. Sehingga cukup jelas bila dikatakan bahwa konservasi air berarti memelihara dan menjaga ketersediaan air dengan cara yang bijak. Memang banyak cara yang dapat dilakukan mulai dari konservasi sumber daya air di sungai, danau, waduk hingga konservasi tingkat sederhana di sekitar tempat tinggal. Selain itu, Pemerintah Indonesia sendiri melalui Direktorat Sumber Daya Air juga telah melakukan langkah – langkah strategis dan menetapkan konservasi air berkelanjutan sebagai misi utama pada 2025 [5].
Menurut IforaMana, konservasi sumber daya air itu tidak harus bersangkut paut dengan hal yang ekstrem. Masih banyak cara unik yang bisa dilakukan. Mungkin ada yang berpendapat cara – cara sederhana saja untuk konservasi air seperti tutup ujung keran air saat tidak digunakan, menggunakan air sisa cuci tangan untuk menyiram kebun, atau bahkan tidak membuang limbah rumah tangga secara berlebihan. Di luar itu semua, sebenarnya ada hal yang lebih penting yaitu penanaman kesadaran untuk berperilaku bijak dalam menggunakan air pada seluruh elemen masyarakat. Lah terus hubungannya? Jadi pada masa sekarang ini, walaupun pemerintah dan segala pihak sudah mencanangkan berbagai program konservasi sumber daya air, salah satunya seperti yang dilakukan http://lestariairku.dagdigdug.com tetapi apabila tidak ada dukungan berupa kesadaran dari masing – masing individu maka hasilnya juga sama saja yaitu akan sia – sia belaka. Kok bisa? Kita ketahui di era seperti sekarang ini, dukungan yang dilakukan beberapa pihak tidak maksimal, di satu sisi para generasi tua memberikan wejangan untuk bijak menggunakan air tetapi justru para generasi tua lah yang tidak menunjukkan perilaku bijak tersebut jadi jelas saja apabila di sisi lain para generasi muda tidak sepenuh hati menjalankan wejangan itu. Oleh karena itu diperlukan kerjasama yang sinergis antara para generasi tua dengan generasi muda agar nantinya tercipta situasi yang kondusif dimana generasi tua memberikan teladan yang baik dan para generasi muda kemudian mencontohnya dan melaksanakannya dalam kehidupan sehari – hari dengan sepenuh hati. Sehingga akhirnya dari kesadaran akan timbul sebuah kebiasaan untuk menggunakan sumber daya air dengan bijaksana.
![]() |
Pemandangan Ranu Lemongan |
![]() |
Suasana Taman Ranu Lemongan |
![]() |
Warga yang asyik mencuci |
![]() |
Admin sedang berfoto di samping ranu |
![]() |
Tampak kotornya Ranu Lemongan |
![]() |
Ranu Bedali |
![]() |
Admin dkk bersama Ibu & Bapak Kos |
![]() |
Pasangan yang lagi berduaan |
![]() |
Jalan di Ranu Bedali |