15 Agu 2012

Kisah Sahur Dramatis


Ramadhan penuh hikmah, setidaknya itulah yang aku dapat di awal bulan puasa tahun ini. Betapa tidak, beberapa hal yang aku anggap biasa saja malah menimbulkan hal tak terduga dan terkadang membuat aku tertawa sendiri jadinya. Salah satunya adalah kisahku dalam berjuang mencari sahur. Memang sih, makan sahur itu biasa dan umum bagi semua orang. Tetapi bagi seorang anak yang baru merantau di kota orang seperti aku ini, pengalaman seperti ini menjadi hal yang berkesan. Langsung aja baca kisah berikut.. 

Waktu itu tepat sahur hari ke-7 atau lebih tepatnya sahur pertamaku di Surabaya. Sebagai anak kosan baru, aku belum paham lokasi. Jadinya mencari makan sahur menjadi perjuangan besar di hari itu. Pukul 02.30 aku sudah bangun dari tidurku. Aku sengaja bangun lebih dinihari agar bisa leluasa mencari tempat makan dan buat jaga-jaga siapa tahu malam itu aku gak menemukan tempat makan satupun. Kemudian setelah cuci muka dan ganti baju, aku bersiap keluar kosan. Aku cukup sabar melangkah karena lampu sepanjang lorong kosanku mati dan menyebabkan lorong jadi gelap gulita. Lantas belum berapa langkah berjalan, tiba-tiba “Bruuaak” aku terpleset dan terjatuh di lantai yang ternyata dipenuhi air. Sesaat aku hanya bisa terdiam dan beristighfar. Sambil berdiri dengan badan yang masih agak kesakitan, aku pun mencari tahu sumber kecelakaan waktu itu. Dan ternyata, air keluaran mesin AC yang letaknya tepat di depan kamarku tidak menetes di timba yang disediakan dan bertumpahan di lantai. Entah siapa yang memindahkan sebelumnya. Huft, walau aku sempat geram dan marah, aku pun hanya bisa beristighfar.

Setelah itu aku  sesegera mungkin berganti celana dan lebih hati-hati saat melangkah keluar. Kemudian, aku pun segera berjalan kaki mencari tempat makan yang masih buka. Perlu diketahui saja, kosanku itu terletak jauh dari jalan raya dan berada di lingkungan rumah dinas jadi pantas saja kalau aku khawatir tidak ada warung makan yang buka, apalagi saat itu masih jadwal liburan untuk mahasiswa lama. Tidak terasa sudah hampir tiga gang aku lewati tetapi masih saja aku hanya menjumpai sepinya jalan. Perasaan was-was terus terbayang di otakku. Hingga akhirnya muncul sekelebat bayangan orang di kejauhan. Aku pun agak merinding melihat hal itu. Pikiran horror terus menyeruak di benakku. Dengan berani aku pun mengamati bayangan itu. Dan ternyata itu hanya orang yang kebetulan lewat. Langsung saja aku ikuti, siapa tahu orang itu juga sedang mencari sahur. Cukup lama aku mengikuti orang itu, tetapi tetap saja tidak ada warung yang tampak. Setelah beberapa saat, akhirnya terlihatlah beberapa kerumunan orang dari kejauhan. Dan tralalala.. Itulah warung makan yang kunantikan dari tadi.. Alhamdulillah, akhirnya rasa sakitku jatuh tadi dan capeknya jalan keliling perumahan akhirnya terbayar sudah. Mungkin inilah hikmah dari Allah SWT untuk senantiasa bersabar dan terus berikhtiar dalam segala hal..


1 komentar

Unknown 17 Juli 2013 pukul 23.13

sampai hari puasa sekarang,,, saya nggak sahur du kali,,,
ramadhan,,,, bulan seribu berkah!

100 Kisah Inspiratif, Menggugah Kemauan dan Mengasah Kesadaran Menjadi yangTerbaik

Posting Komentar