First Posting 2012

Happy New Year 2012 !!! Mungkin tulisan ini sudah cukup telat. Tetapi biarlah, lebih baik daripada tidak dituliskan sama sekali. Hehe. Dalam postingan pertama di tahun 2012 ini, Ifora Mana akan menceritakan sedikit kisah perjalanan alias “mbolang” ke Bondowoso.

Seputar Komet

Mungkin kita pernah mendengar kata “bintang berekor“, namun apakah arti sebenarnya dari kata tersebut ? Mungkin ada yang menjawab bahwa arti dari kata tersebut ialah bintang yang mempunyai ekor sangat panjang.

Pesona Ranu di Lumajang

Hey, sobat semua. Sekarang admin mau berbagi terkait perjalanan liburan di Lumajang yang cukup seru. Perjalanan dimulai dari Jember menuju Lumajang yang berjarak tempuh sekitar 72 km.

Masyarakat Semakin Sadar Konservasi Sumber Daya Air Semakin Lancar

Apa itu air? Mungkin apabila kawan blogger ditanya hal tersebut, pasti akan banyak jawaban yang diungkapkan. Mulai dari definisi sempit hingga definisi dalam arti luas.

Saya, Internet dan Gaya Hidup : Dari GAPTEK hingga BISA tapi tidak MAHIR..

Berawal dari sebuah desa di Sumberbaru, Jember yaitu Desa Pringgowirawan. Desa yang sangat sepi dari geliat berbagai hal. Bahkan pada malam hari pun tak tampak aktivitas berarti di desaku ini.

30 Des 2010

Happy New Year 2011


Tak terasa tahun 2010 sebentar lagi akan berlalu..
Tak terasa sejuta hal yang kita lakukan akan menjadi kenangan
Tak terasa 12 bulan telah kita lalui dengan berbagai hal yang baik dan juga buruk
Tak terasa tahun yang baru pun tiba seraya seperti suatu cahaya harapan bagi kita untuk berbuat lebih baik

Mari kita sambut Tahun Baru 2011 sebagai tonggak menuju kehidupan kita yang lebih baik seraya selalu berdoa agar hal buruk yang kita lakukan di 2010 tidak akan terulang tetapi akan menjadi penuntun kita untuk ke depannya
Berbuat yang terbaik untuk dampak di hari esok yang lebih baik.. 

- Admin -

26 Des 2010

UUD 1945

Sekarang admin mau share tentang salah satu hukum peraturan di Indonesia yaitu UUD 1945. Perlu diketahui bahwa mulai Indonesia merdeka hingga sekarang, Undang-Undang yang digunakan pernah berganti-ganti pula sesuai dengan masa pemerintahan saat itu. Dan setelah tahun 2000, UUD 1945 mengalami amandemen sebanyak 4 kali. Hal inilah yang menjadi tonggak mulainya Indonesia dalam menerapkan sistem demokrasi yang benar sesuai Pancasila. Berikut Link untuk mendownload UUD 1945 :

Click  !! Powered by Mediafire

Seputar Komet





Komet


Mungkin kita pernah mendengar kata “ bintang berekor “ , namun apakah arti sebenarnya dari kata tersebut ? . Mungkin ada yang menjawab bahwa arti dari kata tersebut ialah bintang yang mempunyai ekor sangat panjang dan mungkin juga ada yang menjawab bahwa “ bintang berekor “ ialah salah satu anggota tata surya . Apakah arti sebenarnya dari bintang berekor tersebut ?
Bintang berekor atau yang biasa disebut dengan komet ialah salah satu anggota tata surya yang terdiri dari ratusan milyar benda – benda berupa batuan es , debu dan gas yang membeku. Sebenarnya komet terdiri dari bongkahan salju kotor berasal dari pinggiran tata surya yang karena gangguan tertentu mendekati matahari. Dengan adanya kombinasi tekanan radiasi dan lontaran angin matahari akhirnya terlihat seperti bintang berekor karena membubuskan materi. Melihat hal ini, maka sepanjang jejaknya penuh materi dan kalau bumi masuk ke jejak tersebut dapat menyebabkan hujan meteor. Nama “ komet “ sendiri berasal dari Bahasa Latin “ stella cometa “. Nama lain dari komet ialah lintang kemukus, bintang sapu, bintang berasap, bahkan si rambut gondrong .
Komet atau bintang berekor adalah anggota Tata Surya yang mempunyai orbit hiperbola. Ekornya kian panjang bila mendekati Matahari. Begitu panjangnya hingga bisa mencapai 150 juta kilometer, atau sejauh jarak Bumi-Matahari atau biasa dinamakan 1 Satuan Astronomi (SA). Dengan begitu komet bisa dibilang anggota Tata Surya terbesar.
Di sisi lain ada arti tersendiri dari komet jika dihubungkan dengan masa lampau . Salah satunya ialah adanya kepercayaan yang mengaitkan kedatangan komet dengan munculnya bencana, seperti wabah, peperangan, dan paceklik. Dalam rekaman Babad Tanah Jawi dikisahkan pertarungan keris pusaka Kyai Sangkelat dan Kyai Condongcatur milik kerajaan Majapahit. Ternyata, Kyai Condongcatur kalah dan ujung kerisnya patah. Kemudian oleh Prabu Brawijaya, Raja Majapahit waktu itu, keris itu diperbaiki dengan cara ditempa. Sesaat akan dipalu, Kyai Condongcatur melesat ke langit, berubah menjadi komet dan mulai melakukan balas dendam dengan menurunkan bencana.
Beberapa contoh yang mengaitkan komet dengan bencana adalah peristiwa kedatangan Komet Ikeya-Seki pada tahun 1965 dengan G30S PKI. Lalu, kejatuhan kerajaan Normandia pada tahun 1066 oleh kerajaan Inggris.





Komet Kahoutek
KETERKAITAN KOMET DENGAN ASTEROID
Keberadaan komet di atas memunculkan pemikiran bahwa antara komet dengan asteroid memiliki hubungan yang dekat. Berbeda dengan pandangan konvensional yang membedakan secara tegas yaitu bahwa komet tersusun dari materi es, mudah menguap (volatile, serta labil. Sedangkan asteroid tersusun dari material padat /getas dan kering. Kedua anggota tata surya itu memang berukuran kecil dalam orbit puluhan km, kecuali beberapa asteroid raksasa yang berukuran ratusan km. Komet terbentuk di lokasi yang lebih jauh (di luar orbit Neptunus) dibandingkan lokasi pembentukan asteroid.
Namun, ukuran komet akan berubah seiring peredaran komet mengitari Matahari. Komet akan mengembang sangat besar ketika mendekati Matahari. Materinya terpanaskan, tersublimasi dari es menjadi gas, lantas melontarkan gas dan debu dalam bentuk ekor yang mencapai panjang ratusan juta km. Ketika menjauh Matahari, sublimasi berhenti, dan es kembali membeku untuk menunggu saat mendekati matahari kembali.
Boleh jadi, dalam evolusinya ada komet yang ‘terjebak’ dan masuk dalam sabuk asteroid. Hingga struktur fisis dan kimiawi materinya berubah. Komet telah mati, menjadi layaknya asteroid. Berbeda dengan (pengertian) komet, objek dalam sabuk asteroid berorbit lingkaran, kering, tanpa ada es atau berupa batuan.
Namun penemuan komet di sabuk asteroid memaksa kita untuk mendefiniskan ulang pengertian komet dan asteroid yang berpijak pada pengertian di atas. Konsekuensinya, komet di sabuk asteroid juga menyatakan bahwa ternyata ada asteroid yang masih mengandung es.






ASAL USUL & PERJALANAN KOMET

Penampakan Komet di Bumi
Kehadiran ilmu pengetahuan modern menjadikan manusia bisa memandang kedatangan komet secara rasional. Yang menjadi pertanyaan kemudian adalah dari mana asalnya komet itu?
Adalah seorang astronom Belanda, Jan Oort mengemukakan teori bahwa Tata Surya dikelilingi awan dengan jari-jari antara 50.000 SA-100.000 SA. Awan ini tersusun dari materi berukuran kecil yang menjadi tempat pembentukan dan kemunculan komet. Untuk menghormati Jan Oort, awan itu lalu dinamai Awan Oort, dengan perkiraan populasi komet sekitar seratus triliun dan bermassa total 10-100 kali massa Bumi. Akibat gangguan bintang-bintang sekitar Matahari terhadapnya, sebagian materi awan jatuh ke bidang Tata Surya, selanjutnya tertarik oleh gravitasi Matahari dan bergerak ke pusat Tata Surya.
Fred L Whipple, astronom dari Universitas Harvard, mengusulkan pertama kali di tahun 1950 mengenai struktur komet yang berupa gumpalan es kotor (Dirty Snowballs) berdiameter 1-10 kilometer karena tersusun dari beragam senyawa seperti karbondioksida, sianida, amonia, metana, air, serta berbagai macam logam yang bercampur dengan debu dan batuan.
Ketika komet bergerak mendekati Matahari pada jarak kurang dari 3 SA, muncullah selubung gas dan debu yang berukuran 100.000 hingga 1 juta kilometer, yang dinamai Coma. Dalam bahasa latin Coma berarti 'rambut'. Dari kata inilah sebutan komet berasal. Gas dalam Coma beragam seperti CO, CO, HCN, CH, CN, air dan formaldehid. Coma ini diselubungi oleh awan hidrogen berukuran jutaan kilometer yang muncul dari disosiasi radikal hidroksil (OH) akibat radiasi Matahari pada materi yang ada di Coma.
Saat jarak komet kian dekat ke Matahari muncullah ekor komet akibat partikel-partikel yang dipancarkan Matahari (embusan angin Matahari) menguapkan materi yang menyelubungi inti komet. Ada dua jenis ekor Matahari, yaitu ekor ion yang arahnya selalu menjauhi Matahari (segaris arah Matahari-komet), dan ekor debu yang berarah melengkung ke Matahari, akibat tarikan gravitasi Matahari. Meskipun ekor itu sedemikian panjang, kerapatannya amat kecil, bahkan lebih kecil dari kerapatan ruang hampa yang mampu dibuat di Bumi.
Semakin dekat ke Matahari, maka ekor komet kian panjang. Materi yang hilang pun kian banyak. Sebaliknya, ketika menjauhi Matahari, ekor komet memendek. Komet pun kembali ke bentuk semula, namun dengan massa yang telah berkurang, ketika berada jauh dari Matahari menuju ke tempat asalnya.
Namun, tidak semua komet memiliki nasib seperti itu. Ada komet yang ditakdirkan hancur akibat gravitasi Matahari seperti Komet West yang ditemukan pada tahun 1976. Selain gravitasi Matahari, juga ada yang tertarik oleh gravitasi planet raksasa, Yupiter, yaitu Komet Halley. Komet yang terkenal ini dihitung elemen orbitnya oleh astronom Inggris, Edmund Halley, pada tahun 1705 dan ditemukan periode orbitnya yaitu setiap 76 tahun sekali. Komet yang juga mengitari planet raksasa akan memiliki bentuk orbit yang amat eksentrik, kelengkungannya besar.
Dalam catatan sejarah, pengamatan komet sudah dilakukan ratusan tahun lalu. Seiring perkembangan teknologi pengamatan, penemuan komet semakin banyak. Sudah ada ribuan komet yang ditemukan sekarang ini. Sering komet diberi nama sesuai dengan nama penemunya, baik seorang, dua atau lebih, bila ditemukan secara serentak. Contohnya Komet Shoemaker-Levy 9 yang sebagian materinya menabrak Yupiter pada tahun 1994. Komet itu ditemukan oleh pasangan Eugene dan Carolyn Shoemaker serta David H Levy pada 23 Maret 1993.
Tata cara penamaan lainnya adalah menurut tahun ditemukan dan diikuti huruf kecil pada tahun ditemukannya. Misalnya, komet ketujuh yang ditemukan pada tahun 2004 adalah 2004g.






Bagian Komet

BAGIAN – BAGIAN KOMET

a. Inti Komet
Merupakan bahan yang sangat padat , diameternya mencapai beberapa kilometer dan terbentuk karena penguapan bahan – bahan es penyusun komet dan berubah menjadi gas . Di sisi lain inti komet ialah gumpalan debu keras yang bisa menahan tumbukan, namun rapuh sehingga material akan berhamburan ketika ditabrak .Permukaannya memiliki bekas-bekas tumbukan dan hasil pelepasan gas menceritakan perjalanannya selama milyaran tahun..
b. Koma
Merupakan daerah kabut atau daerah yang mirip tabir di sekeliling inti . Koma berupa gas – gas semacam atmosfernya komet .
c. Lapisan Hidrogen
Merupakan lapisan yang menyelubungi koma , tidak tampak oleh mata manusia . Diameter awan hidrogen sekitar 20 Juta kilometer.
d. Ekor komet
Merupakan bagian yang memanjang dari komet yang panjangnya bisa mencapai ratusan juta kilometer .



***** admin from Internet *****

25 Des 2010

Pesona Ranu di Lumajang

Hey, sobat semua. Sekarang admin mau berbagi terkait perjalanan liburan di Lumajang yang cukup seru. 
Pemandangan Ranu Lemongan
Perjalanan dimulai dari Jember menuju Lumajang yang berjarak tempuh sekitar 72 km. Admin bersama 4 orang teman kos + Keluarga Ibu Kos di Jember yang kebetulan mengajak admin dkk. Hehe. Pertama kami mengunjungi Ranu Lemongan, untuk menuju tempat ini dibutuhkan kesabaran karena jalan yang cukup rusak dan sedikitnya rambu-rambu jalan penunjuk tempat ini. Tak hanya itu, admin nyaris dibuat kecewa gara-gara kondisi tempat wisata tersebut sangat lengang dan seperti tak dirawat. Selain itu, minimnya fasilitas serta kondisi ranu yang tidak terawat bahkan digunakan untuk mencuci pakaian pun menyelimuti kekecewaan kami di Ranu Lemongan. Namun bertolak dari semua kelemahan itu, pesona keindahan Ranu Lemongan tetap terjaga. Perlu banyak polesan agar tempat tsb bisa dikembangkan menjadi tempat wisata nasional . Berikut hasil jepretan admin :

Suasana Taman Ranu Lemongan


Warga yang asyik mencuci

Admin sedang berfoto di samping ranu
Tampak kotornya Ranu Lemongan
Ranu Bedali


Tak puas mengunjungi Ranu Lemongan, admin kemudian melanjutkan perjalanan ke Ranu Bedali yang tak jauh dari Ranu Lemongan. Begitu mulai memasuki area ini, terasa suasana yang begitu asri dengan dikelilingi berbagi macam tumbuhan di kiri - kanan pintu masuk Ranu. Yang berbeda untuk Ranu Bedali adalah tidak adanya penjaga khusus. Hanya ada penjaga pintu masuk dengan papan bertuliskan tiket masuk yang admin rasa tidak efektif karena semua orang bisa lalu lalang melewatinya tanpa bayar dengan alasan mereka adalah warga sekitar. Beruntung bagi kami pula yang mengajak seorang warga sekitar (kebetulan keluarga Ibu Kos juga). Maka tiket bayar sesuka kami pun didapat. Ah, sungguh anehnya tempat wisata ini. Walau penjaga itu memakai kaos bertuliskan Pariwisata Lumajang, tapi tetap saja terlihat bahwa petugas itu kurang dilatih. Puh, tapi semua keanehan itu sirna setelah melihat pemandangan Ranu Bedali yang begitu asri. Admin pun segara jeprat - jepret segala penjuru Ranu. Tak disangka, ternyata Ranu Bedali merupakan tempat yang cocok untuk pasangan yang memadu kasih. Seperti saat admin sedang rujakan sambil lesehan di tepi Ranu, tampak banyak muda-mudi sedang duduk berduaan. Entah apa yang mereka lakukan. Semoga saja mereka hanya duduk menikmati pemandangan tanpa ada maksud lain.. Hehe.. Berikut jepretan admin :

Admin dkk bersama Ibu & Bapak Kos
Pasangan yang lagi berduaan
Jalan di Ranu Bedali
Setelah menikmati dua Ranu tsb, admin dkk beranjak menuju KWT (Kawasan Wonorejo Terpadu) untuk berenang sejenak serta makan siang (admin tidak sempat jeprat-jepret karena kondisi tempat yang diguyur hujan deras). Kemudian kami pun pulang setelah puas di KWT.. 
Ya, begitulah SEKILAS tempat wisata yang perlu dibenahi oleh Pemerintah setempat (Lumajang) serta dinas pariwisata terkait. Admin tidak bermaksud untuk menjelek-jelekkan tempat tsb, namun admin ingin agar ranu tersebut dirawat dan diubah sedemikian rupa sehingga bisa menjadi tempat wisata nasional.. Karena sungguh sayang jika pesona alam tersebut dibiarkan sia-sia.. 
Tunggu SEKILAS selanjutnya.. 

24 Des 2010

ROMEO ROBOT HUMANOID

Perusahaan Aldebaran Robotika di Perancis, pembuat robot Nao kecil yang lucu, telah kembali dengan robot pengasuh untuk orang usia lanjut/manula, dijuluki Romeo. Robot berbentuk manusia/Humanoid ubu berdiri jauh lebih besar 1,4 meter dibanding Neo (sedikit lebih dari empat setengah kaki) dalam balutan kostum ala Speedo gunmetal dan memiliki berat 40 kilogram (88 pon).

Robot Romeo memiliki fitur 37-derajat kebebasan, tulang punggung empat-ruas, kaki diartikulasikan, exoskeleton kaki komposit, dan aktuator direvisi yang memberikan kontrol robot lebih aman atas anggota tubuhnya.
Robot dengan lapisan mulus bersih  juga memiliki “batang tubuh yang lembut”. Robot berinteraksi melalui perkataan natural dan gerak tubuh untuk melakukan tugas-tugas seperti membuang sampah, mengangkat cangkir dengan empat jari tangannya, atau mengambil makanan dari dapur.
Romeo akan bergabung dengan garis panjang robot ditakdirkan untuk menghibur dan membantu merawat orang usia lanjut dan akan diresmikan pada Maret dengan biaya sekitar € 250,000 (sekitar $ 330.000) atau sekitar 3 miliar rupiah.

6 Des 2010

Selamat Tahun Baru Islam 1432 H


Kami mengucapkan
Selamat Tahun Baru Hijriah 1 Muharram 1432 H
Mari kita awali tahun baru ini dengan penuh ikhtiar dan doa
serta berharap segala kerja kita diridhoi oleh Allah SWT


4 Des 2010

FORUM


Forum powered by tal.ki with Talki

Indonesian Science Project Olympiad

Lanjutkan:



Info langsung di WEBSITE ISPO